Selasa, 28 Oktober 2014

Sodom Gomora Dihancurkan Tuhan Karena Maraknya Homoseks

Sodom dan Gomora adalah dua kota di zaman Nabi Ibrahim yang musnah karena peristiwa bencana alam yang dahsyat. Kedua kota yang berlokasi di tepi Sungai Yordan itu diperkirakan hancur lebur karena terbakarnya ladang minyak yang ada di bawahnya.


Sebelum hancur, kedua kota itu digambarkan sebagai kota yang masyarakatnya mengalami kerusakan moral yang sangat berat. Pada zaman itu seringkali terjadi pencurian, perampokan, penganiayaan, dan pemerkosaan. Dan tak kalah buruk dari itu semua adalah maraknya hubungan seks sesama jenis yang kemudian memunculkan istilah sodom.
          Dengan  kondisi kota yang seperti itulah, maka bencana itu dipercaya sebagai hukuman Tuhan terhadap masyarakat Sodom dan Gomora. Peristiwa yang terjadi pada Sodom dan Gomora itu setidaknya memiliki tiga versi, yaitu Yahudi, Kristen dan Islam.
Pandangan Yahudi
          Pertama kalinya Sodom dan Gomora dicatat dalam Alkitab Ibrani (sama dengan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen) sebagai bagian dari wilayah orang-orang Kanaan, keturunan Ham putra Nuh.
          Sodom merupakan salah satu bagian dari kota besar Pentapolis yang terdiri dari  Sodom, Gomora, Adma, Zeboim, dan Bela yang juga disebut Zoar). Daerah Pentapolis secara kolektif juga disebut sebagai "kota-kota Lembah Yordan" karena mereka semua terletak di tepi Sungai Yordan, di daerah yang merupakan batas selatan tanah Kanaan

Dikisahkan di kota Sodom dan Gomora ada tokoh bernama Kedorlaomer dan sejumlah raja-raja yang suka merampas harta benda rakyatnya. Karena tahu kejahatannya, ketika Raja Sodom menawarkan untuk memberikan hadiah kepadanya, Nabi Ibrahim menolaknya.

Kata Ibrahim kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah demi Tuhan, aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abraham menjadi kaya. ..... (Kejadian 14:22-24)

Dalam Kejadian 18, Allah memberitahu Nabi Ibrahim bahwa Dia sudah merencanakan pembinasaan kota Sodom dan Gomora karena kejahatan yang banyak dilakukan di sana. Namun atas rencana itu, Ibrahim berusaha mencegahnya. Tuhan menyanggupi permintaan Ibrahim dengan syarat masih ada 50 orang yang benar di kota itu. Lalu Tuhanpun menurunkan penawaran menjadi 45, 30, 20, dan yang terakhir 10 orang. Ketika target 10 orang yang benar ini tidak tercapai, maka Tuhan benar-benr menghancurkan kedua kota itu.

Dalam kitab Kejadian 19, dikisahkan bahwa kedua malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang. Lalu kedua malaikat itu berkata kepada keponakan Nabi Ibrahim, Lot untuk mengungsikan sanak familinya sebelum kota itu dihancurkan.

Maka keluarlah Lot untuk berbicara dengan kedua bakal menantunya, yang akan kawin dengan kedua anaknya perempuan. Katanya: "Bangunlah, keluarlah dari tempat ini, sebab Tuhan akan memusnahkan kota ini." Tetapi ia dianggap oleh kedua bakal menantunya itu cuma bercanda saja.

Ketika fajar telah menyingsing, kedua malaikat itu mendesak Lot supaya bersegera pergi meninggalkan kota. Katanya: "Bangunlah, bawalah isterimu dan kedua anakmu yang ada di sini, supaya engkau jangan mati lenyap karena kedurjanaan kota ini. Larilah, selamatkanlah nyawamu,  janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."

Lot takut kalau harus lari ke pegunungan, pastilah dia dan keluarganya akan tersusul oleh bencana itu, sehingga mati. Maka ia pun membawa keluarganya lari ke sebuah kota kecil di dekat Sodom, yang disebut Zoar.

Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar, baru Tuhan menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora. Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam. Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan. Mereka mengungsi ke dalam sebuah gua.

Ketika Nabi Ibrahim (Abraham) pagi-pagi pergi memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi membubung ke atas.

Musa mengingatkan bangsanya agar belajar dari kebejatan Sodom dan Gomora dengan menjauhi yang jahat dan agar mematuhi perintah Allah. Sejumlah nabi-nabi Israel juga menggunakan kebinasaan Sodom dan Gomora untuk memperingatkan rakyatnya dan menubuatkan malapetaka bagi mereka yang memusuhi Allah. Nabi-nabi tersebut termasuk: Yesaya,[12] Yeremia,[13] Yehezkiel,[14] Amos,[15] dan Zefanya.[16]

Pandangan Kristen
Nabi Kristen seperti Simon Petrus, seorang dari keduabelas Rasul  pertama  Yesus  Kristus  juga memperingatkan mereka yang hidup fasik dengan mengacu pada kebinasaan kedua kota itu.

Rasul Yudas, adik Yesus Kristus, menulis, "Sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang."

Rasul Yohanes, yang merupakan salah satu yang terkemuka di antara keduabelas Rasul pertama Yesus Kristus, menerima wahyu mengenai masa depan yang merujuk kepada nama kota "Sodom" sebagai nama sandi suatu kota besar yang bejat: Dan mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan.

Pandangan Islam
Nabi Islam, Luth, yang juga keponakan dari Nabi Ibrahim juga memberi peringatan kepada umatnya yaitu, penduduk Sodom dan Amora untuk memperbaiki tingkah laku mereka yang menyimpang.

Kisah ini tertulis dalam surat Hud, yakni surat ke-11 dalam al-Quran. Makna utama dari surat Hud ialah cerita-cerita tentang para nabi yang diutus untuk memberi peringatan dan petunjuk kepada umat mereka untuk menyembah hanya kepada Allah, lalu kemudian Allah menghukum mereka karena keingkarannya.

Tentang penyimpangan perilaku warga Sodom dan Amor, dikisahkan bahwa Nabi Luth menawarkan anak perempuannya pada penduduk laki-laki di daerah itu. Tapi mereka mereka lebih memilih bersama sesama laki-laki daripada perempuan. Digabungkan dengan keterangan Kitab Injil, Sodom dan Amora dalam Islam juga merujuk kepada homoseksual


Tidak ada komentar:

Recent Post

Artikel Paling Banyak Dibaca Sepanjang Waktu